fbpx
Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Mati

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Setiap yang berjiwa itu akan merasakan apa yang namanya kematian. Meskipun dia berusaha sekuat tenaga untuk menghindari kematian dengan ribuan dokter dan triliunan dolar untuk mencegah kematiannya, maka tidak akan pernah bisa.

Mengapa demikian?

Karena, kematian itu adalah sebuah ketetapan yang sudah digariskan oleh Allah azza wa jalla kepada siapapun mahluk yang berjiwa. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Qur’anul karim dan tertera di banyak ayat.

Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Mati

Setiap yang bernyawa pasti akan mati

Makhluk hidup termasuk manusia dan kematian merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kita perlu meyakini bahwasannya setiap yang bernyawa pasti akan mati. Hal itu sebagaimana tertuang dalam beberapa ayat yang ada dalam Al-Quran sebagai berikut.

QS. Al-Jumu’ah ayat 8, Allah azza wa jalla berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).

QS. An-Nisa ayat 78

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).

QS. Al-Anbiya ayat 34

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya’: 34).

QS. Ar-Rahman ayat 26-27

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (27)

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).

QS. Ali Imron ayat 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Apa yang Ditinggalkan Setelah Kematian Datang?

Setiap yang bernyawa pasti akan mati

Dalam ajaran Islam , setelah kematian datang kepada umat manusia, maka seluruh amalan dan perkara lainnya terputus sehingga pahalanya pun ikut terhenti.

Begitu juga dengan seluruh kekayaan, pangkat, jabatan, serta seluruh hal yang bersifat duniawi akan ditinggilkan. Lalu, apa yang ditinggalkan manusia setelah mati?

Dalam sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa seluruh amalan manusia terputus ketika kematian datang menjemputnya kecuali tiga perkara yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim No. 1631).

Berdasarkan hadits di atas, berikut adalah penjelasan tentang perkara yang tidak terputus setelah seseorang dijemput oleh kematian.

1. Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah adalah bentuk sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah tersebut telah meninggal dunia. Contoh sedekah ini ialah wakaf pembangunan masjid, wakaf sumur, Wakaf Al-Quran, dan beberapa contoh lainnya.

2. Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang bermanfaat dapat dipahami sebagai sebuah ilmu atau karya ilmiah yang memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat secara umum, yang mana ilmu tersebut membawa kebaikan, kemaslahatan serta kebermanfaatan.

Contohnya adalah seorang ilmuan yang menulis buku, kemudian isi buku tersebut dapat diaplikasikan dan mendatangkan manfaat bagi kehidupan orang banyak.

3. Doa Anak yang Shaleh

Doa anak yang shaleh menjadi sebuah perkara yang tidak terputus pahalanya. Dalam hal ini anak shaleh adalah anak yang selalu berbakti, mengikuti nasihat orang tuanya serta mendoakan kedua orang tuanya.

Seorang anak shaleh tentunya tidak dapat terlepas dari peran orang tuanya yang senantiasa mendidik dan menasihati sehingga anak tersebut tumbuh menjadi berbakti pada orang tuanya.

Demikian sahabat uraian mengenai pentingnya mengimani kematian, semoga bermanfaat untuk semakin membuat kita mengingat akan kematian yang tidak akan pernah bisa untuk dihindari.

Tunaikan sedekah terbaik bersama Yayasan Rahmatan Lilalamin Jakarta Timur untuk manfaat tiada henti.