Zakat Fitrah  merupakan kewajiban setiap individu umat Muslim untuk membayar zakat pada penghujung bulan Romadhon berdasarkan nilai yang telah ditetapkan rosululloh. Dalam satu hadits dikatakan : “Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sho’ kurma atau satu sho’ sya’ir atas seorang hamba, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang islam; dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan sholat.” (Muttafaq Alaihi)

Dari hadits di atas kita bisa memilah beberapa hal :

1. Nilai takaran dzakat fitrah sesungguhnya adalah satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum
2. Semua umat Muslim (laki-laki / perempuan, dewasa / anak-anak) wajib menunaikan dzakat fitrah
3. Perintah menunaikan dzakat fitrah adalah sebelum dilaksanakannya sholat Iedul Fitri
4. Para perawi hadits seluruhnya mensepakati bahwa nash hadits ini benar (muttafaq alaihi)

Karena kita ada di Indonesia yang kebanyakan masyarkatnya makan makanan pokok berupa nasi yang berasal dari beras, maka para ulama bersepakat bahwa dzakat fitrah di Indonesia bisa dibayarkan dalam bentuk beras dengan kualitas yang biasanya dimakan setiap harinya. Ukuran satu sho’ kurma/gandum disepakati senilai 3,5 kg beras.

Fungsi Dzakat Fitrah Sebagai Pembersih Bagi Yang Berpuasa

“Dzakat Fitrah” sebagai fungsinya bisa kita baca dari salah satu hadits, ” Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum sholat, ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat, ia menjadi sedekah biasa.” Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah

Dari hadits di atas kita bisa menyimpulkan beberapa hal :

1. Dzakat fitrah adalah kewajiban seluruh umat muslim yang berpuasa
2. Fungsi dzakat fitrah adalah sebagai pembersih atas dosa-dosa yang telah diperbuat masing-masing personal umat Islam baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dari segenap ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat atau yang melukai hati seseorang
3. Dzakat Fitrah didistribusikan untuk orang-orang miskin di sekitar kita
4. Penunaian dzakat fitrah sebelum sholat iedul fitri bernilai dzakat yang makbul (dzakat yang diterima), sedangkan penunaian setelah sholat iedul fitri bernilai sedekah biasa.

Sebagai umat manusia yang tak luput dari segenap dosa baik perbuatan maupun perkataan, maka dengan berdzakat fitrah dapat membersihkan dosa dosa kita. Dan kita tunaikan sebelum dilaksanakannya sholat iedul fitri. Ada pun baiknya kita tunaikan beberapa hari sebelum hari raya iedul fitri sehingga memudahkan panitia dzakat fitrah mendistribusikannya kepada orang-orang miskin di sekitar sehingga mereka bisa merasakan kebahagiaan menjelang hari raya lebaran.

Dzakat Fitrah di Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur

Yayasan Rahmatan Lil-Alamin menerima dan mendistribusikan kepada kaum dhuafa di lima wilayah binaannya ( di Jonggol – Bogor, Kedung Halang – Bogor, Rajeg – Tangerang, Pondok Kelapa – Jakarta, Tambelang – Bekasi).

Ada pun bentuk penunaiannya :

1. Anda bisa datang ke kantor kami menunaikan langsung sejumlah beras atau sejumlah uang senilai kewajiban dzakat fitrah
2. Relawan kami bisa datang ke tempat Anda untuk mengambil dzakat fitrah Anda
3. Anda bisa transfer sejumlah uang senilai kewajiban dzakat fitrah Anda ke rekening yayasan (bisa klik di sini rekening yayasan)

Semua dzakat fitrah baik yang berupa beras atau sejumlah uang akan kami distribusikan langsung kepada para kaum dhuafa di lima wilayah binaan kami. Tentunya buat kita akan menjadi nilai ibadah yang sangat besar artinya buat kita. Dan buat kaum dhuafa membantu menggembirakan mereka menyambut hari raya Lebaran.

Semoga kita semua termasuk hamba-hambaNya yang selalu bersyukur atas segenap nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita.