fbpx

Table of Contents

Kematian merupakan salah satu perkara yang dirahasiakan oleh Allah SWT bagi umatnya. Berikut adalah hikmah dirahasiakannya kematian bagi umat Islam.

Rahmatanlilalamin.or.id – Setiap yang bernyawa termasuk manusia pasti akan mengalami kematian, hal itu Allah tegaskan dalam firmannya sebagai berikut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa mengingat kematian (dzikrul maut), yang mana dengan mengingat kematian seorang muslim dapat mempertebal keimanan serta produktif dalam mengerjakan amal shaleh.

Kematian merupakan fase berpisahnya antara jasad dan ruh manusia, ia juga menjadi salah satu pintu bertemunya seorang hamba dengan Allah SWT.

Hikmah Dirahasiakannya Kematian

Hikmah Dirahasiakannya Kematian

Kematian adalah salah satu perkara yang dirahasiakan Allah. Tidak ada satupun anak adam yang me ngetahui kapan ajalnya akan tiba dan dimana ia akan menemuinya.

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam kitabnya Miftah Darus Sa’adah mengatakan bahwa hikmah dirahasiakannya kematian ialah agar manusia dapat menikmati hidup dengan tidak nyaman dan tidak lalai.

Dengan dirahasiakannya kematian bagi umat manusia, seseorang akan senantiasa menikmati hidupnya dengan menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Kemudian, pada waktu yang sama manusia akan terus waspada dan berusaha sebaik mungkin dalam ketaatan untuk mempersiapkan bekal di akhirat.

Berikut adalah beberapa hikmah dirahasiakannya kematian bagi umat Islam.

1. Supaya Manusia Terhindar dari Hubbud Dunya

Hikmah dirahasiakannya ajal yang pertama ialah dapat menghindarkan manusia dari sifat hubbud dunya.

Sifat hubbud dunya sendiri dapat dipahami sebagai akhlak tidak baik yang sangat dianjurkan untuk dihindari oleh seorang Mukmin.

Salah satu dampak dari hubbud dunya ialah mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini dan melupakan kehidupan akhirat.

Umat Islam sangat dianjurkan untuk menjauhi sifat hubbud dunya untuk meraih kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. Berkaitan dengan itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir dan akhirat adalah surga bagi orang mukmin dan penjara bagi orang kafir.”

2. Agar Manusia Menyegerakan Amal Shaleh

Dirahasikannya kematian dapat menjadi salah satu motivasi bagi umat manusia agar selalu bersegera dalam mengerjakan amal shaleh. Seorang muslim yang mengimani bahwa kematian merupakan rahasia Allah ia akan memaksimalkan waktunya untuk mengerjakan amal shaleh, sebab ia menyadari bahwa dirinya tidak tahu kapan ajalnya tiba, nanti, besok, atau lusa.

Allah SWT berfirman:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (Ali Imran: 133).

Pada ayat di atas , Allah SWT memerintah umat Islam untuk bersegera melakukan kebaikan agar mendapat ampunan dan surga yang telah disediakan.

Ungkapan tersebut secara eksplisit menyimpan penjelasan bahwa orientasi dalam menyegarakan kebaikan yakni untuk mendapatkan ampunan dan Surga-Nya.

Baca Juga: Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Mati

3. Mencegah Perbuatan Maksiat

Dengan mengingat kematian dan menyadari bahwa kematian adalah perkara yang dirahasikan seorang Muslim akan lebih berkonsentrasi pada kehidupan akhirat.

Seorang mukmin tentunya takut ketika ia dijemput ajal dalam keadaan sedang bermaksiat, dengan demikian ia akan senantiasa menghindari perbuatan maksiat untuk meraih khusnul khatimah.

Referensi:

https://www.republika.co.id/berita/rgxzzc320/mengapa-allah-swt-merahasiakan-waktu-kematian-umat-manusia

https://www.islampos.com/kenapa-allah-rahasiakan-maut-135310/

https://alhikmah.ac.id/menyegerakan-amal-kebaikan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *