fbpx

Table of Contents

Bekerja merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Sebab,setiap orang memerlukan pencukupan dalam hidupnya, baik sandang, papan maupun pangan. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, dengan demikian setiap manusia dianjurkan untuk bekerja sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing, tentunya harus dengan cara yang baik dan halal.

Islam sangat menghargai orang yang bekerja. Baik itu berkaitan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun yang berhubungan dengan peran sosial seseorang ditengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, rasulullah saw. menempatkan bekerja mencari nafkah sebagai salah satu amal yang dapat menghapus dosa.

Rasulullah saw. menegaskan dalam hadits yang di riwayatkan oleh Ibu ‘Asakir ra yang berbunyi “Sesungguhnya di antara dosa itu ada dosa yang tidak dapat dihapus oleh sholat, puasa, haji, dan umroh, tetapi dapat terhapus oleh lelahnya seseorang dalam mencari nafkah.”

Selanjutnya dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim rasulullah saw. juga menegaskan seseorang yang membawa tali dan pergi kebukit untuk mencari kayu bakar, kemudian memikulnya ke pasar, lalu menjualnya adalah lebih baik daripada ia harus meminta-minta.

Dari kedua hadits diatas, kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran bahwa islam sangat menghargai seseorang yang mau bekerja, mengeluarkan keringat dan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun keluarga. Selanjutnya apapun bidang pekerjaan yang diambil, selama tidak melanggar atau bertabrakan dengan aturan syari’at islam dan dikerjakan dengan bersungguh-sungguh penuh keikhlasan akan dinilai sebagai ibadah di sisi Allah swt.

Setiap hari seorang muslim dianjurkan untuk bekerja dengan ikhlas, tulus dan mengharapkan pahal dari-Nya. Dimana salah satu fungsi pahala selain menambah berat catatan amal baik, juga dapat menjadi sebab terhapusnya dosa seorang hamba.

Lelahnya badan dalam bekerja merupakan sebuah kenikmatan seorang hamba untuk terus beribadah kepada Allah swt., selama pekerjaan yang dijalaninya merupakan pekerjaan yang diridhoi oleh-Nya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani rasulullah saw. bersabda :

“Barangsiapa di sore hari merasa kecapaian, karena seharian bekerja mencapai kecukupan keluarga, maka pada sore hari itu pula dia mendapatkan curahan ampunan dosa”.

Dalam sejarah islam, kita juga mengetahui betapa gigihnya para sahabat terdahulu dalam bekerja, ada yang berprofesi sebagai pedagang, petani dan pekerjaan-pekerjaan halal lainnya. Para sahabat kala itu menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat dan dedikasi tinggi disamping menjalani kewajiban mereka untuk mendakwahkan islam keseluruh pelosok bumi.

Dengan kegigihannya dalam bekerja, para sahabat kala itu banyak yang sukses dan mampu menjadi orang kaya sehingga mampu menjadi penopang dalam perjalanan dakwah islam kala itu, Selain itu, kegigihan para sahabat juga waktu itu menjadikannya dikenal sebagai generasi yang disiang bagaikan singa dan dimalam hari  dikenal laksana bagai rahib-rahib. Mereka mampu memadukan kesungguhan bekerja dan kesungguhan dalam beribadah mendekatkan diri pada Allah swt.

Sahabat, tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk berleha-leha, malas, tidak mau bekerja atau bahkan mengeluh dengan rasa lelahnya dalam  bekerja. Sebab, pekerjaan yang dilakukan seseorang selain sebagai kewajiban juga merupakan bentuk eksistensi ditengah-tengah kehidupan sosialnya.

Orang lain dapat menilai baik atau buruknya diri kita dari profesi yang kita kerjakan, untuk itu mari kita jalankan pekerjaan kita dengan penuh semangat, dedikasi tinggi serta tulus dan ikhlas sehingga apa yang kita kerjakan tersebut menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kita.

Semoga apa yang kita kerjakan memberikan manfaat kepada orang lain dan juga semoga dengan keikhlasan kita dalam  bekerja menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kita oleh Allah swt. Aamiin.