fbpx
Empat Cara Rasulullah dalam Menyambut Bulan Ramadan

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Ramadan senantiasa disambut dengan penuh suka cita dan kegembiraan, hal ini menjadi tanda bahwa bulan yang penuh berkah ini adalah bulan yang sangat dirindukan umat Islam. Lebih dari itu, sederet persiapan pun telah banyak dilakukan oleh umat Islam dalam menyambut bulan yang penuh berkah tersebut.

Baik dengan mengencangkan berbagai amalan ataupun mengadakan semacam pengajian tematik seperti Tarhib Ramadan. Dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini, kita dapat mencontoh kepada Rasulullah SAW yang senantiasa menyambut Ramadan dengan persiapan terbaiknya.

Cara Rasulullah Menyambut Bulan Ramadan

Berikut adalah beberapa cara yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menyambut bulan suci Ramadan.

1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Salah satu kebiasaan Rasulullah menjelang bulan puasa Ramadan ialah dengan memperbanyak puasa sunnah, terutama pada bulan Syaban. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih sering berpuasa di bulan Ramadan dari pada bulan-bulan lainnya.

Usamah bin Zaid berkata, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya)?’ Beliau menjawab, ‘Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin untuk diangkat amalku dalam keadaan puasa.’” (HR Nasai dan Ahmad).

Selanjutnya, Aisyah radhiyallahu anha mengatakan,

“Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits diatas, hikmah dari memperbanyak amalan puasa sunnah di bulan Syaban ialah terhindar dari kelalaian pada bulan Syaban, yang mana pada hadits diatas disebutkan bahwa banyak orang yang lalai pada bulan Syaban.

Selanjutnya, untuk jumlah pasti berapa banyak Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban belum ada catatan yang pasti, namun berdasarkan dua hadits diatas kita dapat mengasumsikan bahwa Nabi melakukan ibadah puasa lebih banyak dan tidak berpuasa penuh selama bulan Syaban.

Memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban sebelum Ramadhan tiba tentunya dapat menjadikan seseorang memiliki kebiasaan berpuasa setiap hari dan lebih siap menghadapi Ramadhan.

2. Berdoa ketika melihat hilal awal bulan Ramadhan

Saat melihat hilal yang menjadi tanda masuknya bulan baru termasuk bulan Ramadhan, Rasulullah senantiasa membaca doa permohonan khusus. Adapun doa yang dicontohkan nabi adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ

“Ya Allah, jadikanlah ini bulan membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).

3. Memberi kabar gembira

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan teramat sayang jika datang dan pergi begitu saja tanpa ada ibadah yang ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah memberikan kabar kepada umatnya mengenai kedatangan bulan Ramadhan dan keberkahan yang ada didalamnya. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”

Dalam hadits diatas, disebutkan berbagai keberkahan dan istimewanya bulan Ramadhan. Yang mana pada bulan tersebut Allah membukakan pintu surga dan menutup pintu neraka, setan dibelenggu, serta terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan (malam lailatul qadar).

Hal ini menjadi kabar gembira bagi setiap muslim agar mampu lebih fokus dalam memaksimalkan diri beribadah pada bulan Ramadhan, yang mana pada bulan Ramadhan seorang muslim diberi keringanan untuk mengerjakan ibadah dengan dibelenggunya setan yang selama ini selalu menggoda manusia dari berbagai arah untuk meninggalkan kebaikan dan amal shaleh.

Dengan demikian, seorang muslim dapat juga menyampaikan kabar gembira mengenai datangnya  bulan Ramadhan serta keberkahan yang terkandung di dalamnya kepada saudara, kerabat atau muslim yang lainnya sebagai bentuk saling mengingatkan dalam kebaikan.

4. Mengajak mengerjakan banyak amal shaleh

Selanjutnya, Rasulullah selalu mendorong umatnya agar mampu mengerjakan banyak amal shaleh baik menjelang atau saat Ramadhan telah tiba. Beliau selalu memberikan motivasi pada para sahabat dengan memberikan kabar berupa limpahan atau tambahan pahala atas kebaikan yang dikerjakan selama itu.

Seperti kita ketahui, bahwasannya amal shaleh yang dikerjakan dapat menjadi salah satu faktor dari bertambahnya keimanan dalam diri seorang muslim. Dengan demikian, dalam mempersiapkan keimanan untuk menyambut bulan Ramadhan, mengerjakan banyak amal shaleh menjadi perkara yang semestinya dikerjakan untuk menyambut bulan Ramadhan.

Dalam hal ini, kita juga dapat mengajak saudara, keluarga, atau muslim yang lainnya untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh sebagai bentuk persiapan diri dan iman dalam menyambut bulan Ramadhan.

Baca Juga: Enam Dalil Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Ramadan

Sahabat, demikianlah beberapa kebiasaan Rasulullah dalam menyambut bulan Ramadhan. Sebagai umatnya, tentu kita harus menjadikan beliau sebagai suri tauladan dan kemudian mencontoh apa yang beliau kerjakan. Semoga dengan mengerjakan beberapa amalan diatas menjadikan dirimu lebih siap dan tangguh hadapi Ramadhan.

Persiapan yang baik tentu akan menghasilkan pelaksaan yang baik, untuk itu mari bersama persiapkan diri dengan sebaik-baik persiapan dalam menyambut bulan Ramadhan yang mulia guna meraih hasil yang maksimal yakni meningkatnya ketakwaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *