fbpx

Table of Contents

Sahabat, Istighfar merupakan salah satu jalan bagi kita untuk senantiasa mensucikan diri kita dari berbagai kotoran dosa serta penyakit hati. Selain itu, istighfar yang kita ucapkan bisa menjadi salah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta dapat juga mendatangkan rezeki. Untuk itu isilah waktu kita untuk senantiasa memperbanyak istighfar.

Jika diibaratkan hati sebagai gelas, maka dosa-dosa serta penyakit hati kita adalah kotoran-kotoran yang menempel serta mengotori gelas tersebut. Gelas yang kotor tidak akan pernah ada yang menyukainya dan bahkan tidak akan pernah ada yang melihatnya sama sekali.

Selain itu, gelas yang kotor tidak akan bisa diisi dengan minuman apapun. Begitupun dengan hati. Hati yang kotor dengan dosa dan penyakit hati, tidak akan bisa diisi dengan kebaikan.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya hatiku kadang keruh, maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali.” (HR. Ahmad)

Dalam hadits ini, Rasulullah menjelaskan bahwa beliau menghilangkan kabut atau kekeruhan hati beliau dengan istighfar. Padahal dosa-dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah.

Bagaimana dengan kita yang seringkali tidak bisa terhindar dari dosa-dosa kecil maupun besar? Tentunya sebagai hamba yang tidak pernah luput dari dosa dan salah, mengisi waktu untuk memperbanyak istighfar adalah salah satu cara untuk senantiasa memohon ampunan dan mendekatkan diri pada-Nya.

Selain dengan memperbanyak istighfar, kita juga bisa berikhtiar dengan cara menghindari segala perbuatan dosa baik yang kecil maupun yang besar. Dan cara terbaik untuk mengindari perbuatan dosa adalah dengan memperbanyak amal shaleh serta bergaul dengan orang-orang yang shaleh.

Iringi Dosa dengan Amal Shaleh

Selama hidupnya manusia tidak akan pernah terlepas dari segala kesalahan dan kekhilafan. Hal tersebut merupakan ketetapan Allah dan telah ditakdirkan pada diri manusia sekaligus menandakan bahwa manusia bukanlah makhluk yang paling sempurna.

Dengan demikian, manusia dianjurkan untuk memperbanyak istighfar untuk senantiasa memohon ampunan dari Allah Swt. Selain itu, jika seorang telah melakukan khilaf dan salah maka ia dianjurkan untuk menghapusnya dengan cara mengerjakan amal shaleh.

Dalam kitab Hadits Arbain karya Imam An-Nawawi, dalam sebuah hadts Nabi yang diriwayatkan dari Abu Zar Jundud bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Muaz bin Jabal RA, dari Rasulullah saw bersabda : bertakwalah kepada Allah dimana kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. (H.R. Turmuzi, dia mengatakan hadistnya hasan, dan ada sebagian ulama mengatakan ini adalah hadis shahih).

Sahabat, mengerjakan kebaikan merupakan cara terbaik agar kita terhindari dari perbuatan salah dan dosa. Dan memperbanyak istighfar merupakan salah satu kebaikan. Walaupun kita menyadari tidak pernah melakukan salah dan dosa, bisa jadi ada dosa-dosa yang kita perbuat dan kita tidak menyadarinya.

Terlebih jika kita menyadari bahwa diri ini jauh dari kesempurnaan dan tidak pernah luput dari kesalahan, memperbanyak istighfar adalah cara terbaik untuk mengamankan diri kita dari berbagai kotoran yang dapat mengotori hati kita.

Dan hati yang kotor sudah dapat dipastikan ia akan jauh dari kebaikan, untuk itu marilah kita senantiasi mengisi waktu kita dengan memperbanyak istighfar, mengerjakan amal shaleh serta berlaku baik terhadap sesama.