fbpx

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id, Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur – Setiap muslim yang hendak menjalankan ibadah puasa disunnahkan untuk makan dan minum atau sahur di malam hari.

Sahur sendiri sudah dianggap cukup hanya dengan minum satu tegukan air dan sedikit makan. Meski begitu, makan sahur dianjurkan sampai kenyang agar lebih bertenaga dan kuat menjalankan berbagai aktivitas pada siang hari.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa makan sahur mengandung berkah, hal itu beliau sampaikan dalam haditsnya di riwayatkan Imam Ahmad berikut ini.

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,’” (HR Ahmad).

Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur
Hikmah di balik anjuran makan sahur. (Foto: Unsplash)

Selain itu, ada juga beberapa hikmah di balik anjuran makan sahur sebelum memulai ibadah puasa. Berikut adalah beberapa hikmah sahur bagi seorang muslim dikutip dari nu.or.id.

1. Wujud Kasih Sayang

Salah satu tujuan dari makan sahur ialah agar mampu menambah energi bagi tubuh orang yang berpuasa supaya mampu menjalani aktivitas di siang harinya.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kasih sayang bagi seorang muslim, sebab bisa dibayangkan jika orang puasa tidak sahur terlebih dahulu sementara aktivitas sehari-harinya cukup berat.

2. Kesempatan beribadah 

Waktu sahur adalah waktu yang paling utama untuk mengerjakan ibadah, waktu ini juga dikenal sebagai waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Selain itu, jika seorang Muslim bangun lebih awal untuk makan sahur makai a berpeluang untuk mendirikan shalat tahajud atau qiyamul lail.

Lebih dari itu, dengan adanya anjuran makan sahur sebelum melakukan puasa menjadikan seorang Muslim memiliki peluang yang besar untuk melakukan shalat subuh lebih awal.

Selanjutnya, tidak dianjurkan bagi seorang muslim langsung tidur setelah makan sahur, sebab hal tersebut memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan dan juga berpotensi untuk melewatkan keberkahan dan rezeki di waktu subuh.

Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur
Waktu sahur merupakan salah satu waktu mustajab. (Foto: Unsplash)

3. Tidak dihisab

Segala sesuatu yang dimiliki atau dikonsumsi oleh manusia kelak akan dihisab di akhirat termasuk makanan. Namun, makanan sahur memiliki keberkahan tersendiri yakni terbebas dari hisab, Hal tersebut sebagaimana disebutkan oleh Nabi dalam haditsnya berikut ini.

ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ

Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i) 

4. Keistimewaan umat Islam 

Seperti kita ketahui bahwasannya anjuran melakukan ibadah puasa tidak hanya diberikan kepada umat Muslim, melainkan juga kepada umat Yahudi dan Nasrani. Hal yang membedekan puasa umat Islam dengan umat lainnya ialah adanya anjuran makan sahur yang hanya dimiliki oleh umat Islam.

Rasulullah SAW bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ 

Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).

Baca Juga : Lima Keistimewaan Orang yang Berpuasa

Dengan demikian, anjuran makan sahur dapat dikatakan sebagai salah satu keutamaan umat Islam sebelum menjalankan ibadah puasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *