fbpx

Table of Contents

Kedermawanan Mendatangkan Banyak Kemudahan – Kedermawanan merupakan salah satu akhlak terpuji seorang yang beriman, sumber kekuatan dalam pembangunan peradaban, pelaksana keadilan melawan kedzaliman dan peneduh ditengah gersangnya kehidupan. Dermawan merupakan wujud nyata dari keshalehan seorang yang beriman.

Kedermawanan Mendatangkan Banyak Kemudahan
Kedermawanan Mendatangkan Banyak Kemudahan

Kedermawanan memberikan banyak kemudahan, baik pagi penderma itu sendiri ataupun bagi siapa saja yang menerima kebermanfaatannya. Kedermawanan juga menjadi salah satu penutup aib dan dosa yang ada dalam diri seseorang, Dalam sebuah syair, Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata, ” Kalau dirimu banyak berlumuran aib dan kamu ingin menutupi kekurangan itu, tutupi dengan sifat dermawan. karena kedermawanan menutupi segala aib.”

Kedermawanan sangat erat dengan berbagi, dimana berbagi ini menjadi wujud nyata sifat dermawan yang ada dalam diri seseorang. Berbagi itu menyenangkan, mendatangkan kebahagiaan dan kemudahan. Allah SWT berfirman : “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail 5-7)

Bagi siapa saja yang menginginkan kebahagiaan dan kemudahan, maka berbagi menjadi salah satu cara yang bisa ia tunaikan. Berbagi disini tak hanya dalam bentuk harta ataupun uang, kita bisa juga mendermakan tenaga, waktu, pikiran dan kekuasaan kita untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan.

Meneladani Kedermawanan Sahabat Nabi

Kedermawanan Mendatangkan Banyak Kemudahan
Berbagi itu indah dan mendatangkan kebahagiaan.

Pada dasarnya apa yang dimiliki oleh manusia hanyalah titipan dan sifatnya sementara. Artinya kita harus menanam banyak benih kebaikan dengan mendermakan apa yang kita miliki. Meskipun dalam jumlah sedikit, hal itu akan tetap dicatat sebagai pahala kebaikan dan pada saatnya yang akan tiba kebaikan itu akan dituai baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Marilah kita belajar pada kisah masyhur para sahabat yang senantiasa mendermakan hartanya di jalan Allah yakni Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga, ia adalah seorang pengusaha yang sukses dan seorang dermawan yang tak pernah segan-segan untuk mengeluarkan harta yang dicintainya.

Pada suatu waktu, rasulullah meminta kesediaan para sahabat untuk mendermakan hartanya guna membiayai peperangan. Mendengar hal itu, bergegaslah Abdurrahman bin Auf pulang ke rumahnya dan segera kembali lagi kehadapan rasulullah.

Sesampainya dihadapan Rasulullah, Abdurrahman bin Auf berkata “Wahai Rasulullah, saya memiliki uang sebanyak empat ribu dirham. Namun, kali ini akan disumbangkan dua ribu dirham saja karena yang dua dirham lagi aku tinggalkan untuk keluarga.”

Rasulullah menjawab: “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu, atas harta yang engkau sumbangkan ataupun yang kau tinggalkan untuk keluargamu.”

Selanjutnya, saat rasulullah memerlukan biaya untuk mempersiapkan Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf mendermakan dua ratus uqiyah emas. Hal tersebut kemudian diketahui oleh Umar bin Khattab. Mengetahui hal itu, umarpun berbisik pada rasulullah yang saat itu berada disampingnya, “Sepertinya Abdurrahman tidak meninggalkan sedikit uangpun untuk istrinya.”

Kemudian Rasulullah bertanya pada Abdurrahman, “Engkau mendermakan uang begitu banyak. Namun, aku khawatir engkau tidak meninggalkan uang sepeser pun untuk belanja istrimu.”

Abdurrahman menjawab, : Ada, ya Rasulullah. Aku meninggali isriku lebih banyak dan lebih besar dari apa yang aku keluarkan saat ini.”

“Berapa?” Tanya Rasulullah.

“Istriku kutinggal sebanyak rezeki, kebaikan dan upah yang dijanjikan Allah.” Jawab Abdurrahman bin Auff sambil tersenyum.

Sahabat, Menjadi seorang dermawan seperti halnya Abdurrahman bin Auf tentanya mendekatkan diri kita pada derajat kemuliaan yakni menjadi sebaik-baik manusia yang senantiasa memberi manfaat bagi yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah ra. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)

Baca Juga : Utsman bin Affan dan Keteladannya dalam Berbagi

Menjadi pribadi yang banyak memberi manfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Dalam hal ini, seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Memberi manfaat merupakan implementasi dari sifat dermawan yang ada dalam diri seseorang.

Yuk berbagi dan raih berbagai manfaatnya dengan mengakses tautan dibawah.

http://indonesiaberbagi.id/donasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *