fbpx

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Setelah menyambut hari kemenangan yang penuh suka cita yakni hari raya Idul Fitri, umat Islam disunnahkan untuk melanjutkan kebaikan di bulan Syawal yakni dengan menjalankan puasa sunnah di bulan Syawal selama enam hari.

Salah satu keutamaan dari puasa sunnah di bulan syawal ialah menjadi penggenap pahala puasa Ramadan. Disebutkan bahwa orang yang menyambung puasa Ramadan dengan puasa syawal selama enam hari akan mendapat pahala puasa setahun penuh. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,” (HR Muslim).

Keutamaan Puasa Syawal

Berikut adalah beberapa keutamaan puasa di bulan syawal dikutip dari laman nu.or.id beserta sumber lainnya.

1. Penyempurna ibadah puasa Ramadan

Puasa syawal merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Salah satu yang menjadi manfaat dari ibadah sunah ialah menjadi penyempurna dari ibadah wajib.

Seperti halnya dalam shalat, terdapat shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang dapat menjadi penyempurna bagi shalat wajib. Begitupun puasa syawal, jika dilaksanakan ia akan menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadan.

2. Pahala puasa satu tahun penuh

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-An’am ayat 160 yang berbunyi: “Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya.”

Mengacu pada penjelasan tersebut, maka jika dikalkulasikan satu bulan puasa dikalikan 10 sama dengan 10 bulan (30 hari x 10 = 300 hari), lalu enam hari puasa syawal dikali dengan 10 maka hasilnya adalah 60 hari (2 bulan). Jika dijumlahkan maka 10 bulan (300 hari) ditambah 2 bulan (60 hari) maka jumlahnya genapa 360 hari atau setahun.

Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda bahwa pahala puasa syawal selama enam hari setelah berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadan adalah seperti berpuasa satu tahun penuh.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,” (HR Muslim).

3. Tanda diterimanya puasa Ramadan

Melanjutkan ibadah puasa selama enam hari di bulan Syawal setelah melaksanakan kewajiban sebelumnya yakni berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan adalah bentuk nyata dari konsistensi dalam beribadah, ibadah yang dimaksud tentunya ibadah puasa. Konsistensi dalam beribadah sendiri disebut sebagai salah satu tanda diterimanya ibadah seorang hamba.

Berpuasa di bulan Syawal juga menjadi sebuah tekad bagi seorang Muslim untuk terus menjaga konsistensi ibadah puasa, yang mana ibadah puasa sendiri merupakan ibadah yang memberikan banyak hikmah serta pembelajaran terutama dalam mengendalikan hawa nafsu.

4. Mendekatkan diri kepada Allah

Berpuasa pada bulan syawal menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hal ini, bulan syawal menjadi momen yang penuh kebahagiaan, pada momen ini tidak sedikit yang terlena dengan kebahagiaan tersebut sehingga ia terlupa dengan tujuan ibadah puasa bulan Ramadan yakni mendidik setiap Muslim supaya keluar sebagai seseorang yang bertakwa.

Setiap Muslim yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal ia akan mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya. Dalam hadist qudsi disebutkan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih baik jika dibandingkan dengan wangi minyak kasturi.

“Setiap amal manusia untuk dirinya kecuali puasa. Ia (puasa) untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR Muslim)

5. Menjaga kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh

Selain memiliki nilai ibadah yang pahalanya berlipat ganda, puasa di bulan Syawal juga memiliki manfaat bagi kesehatan terutama kesehatan pencernaan. Disebutkan bahwa puasa di bulan Syawal selama enam hari dapat menjaga kesehatan pencernaan, terlebih pada hari raya Idul Fitri kebanyakan orang mengonsumsi makanan sedikit lebih banyak dengan beragam menu khas lebaran yang ada.

Puasa di bulan Syawal menjadi salah satu cara untuk mengontrol pola makan sehingga dapat mencegah gangguan pencernaan. Lebih dari itu, ibadah puasa juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang mana ketika seseorang menahan lapar selama puasa maka hal tersebut akan memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru yang dapat menghindarkan infeksi.

Menurut penelitian dari University Southern California, puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena penciptaan sel darah putih baru tersebut dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Karenanya, keutamaan puasa Syawal berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai ancaman virus dan bakteri.

Demikianlah informasi tentang keutamaan puasa di bulan Syawal semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi sahabat untuk menunaikan salah satu amalan sunnah di bulan Syawal ini. Dapatkan informasi seputar motivasi kebaikan dan program Yayasan Rahmatan Lilalamin Jakarta Timur di laman kami rahmatanlilalamin.or.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *