fbpx

Table of Contents

Selain sebagai momen untuk melakukan evaluasi diri, akhir tahun juga bisa sahabat gunakan untuk melakukan evaluasi keuangan. Evaluasi keuangan akhir tahun menjadi salah satu cara yang bisa sahabat tempuh untuk mengukur sejauh mana kondisi keuanganmu di akhir tahun ini.

Hal tersebut sangat penting dilakukan oleh siapa saja sebelum menyusun rencana keuangan di tahun yang akan datang. Selanjutnya, evaluasi keuangan di akhir tahun akan menghasilkan beberapa hal misalnya status kondisi keuanganmu, apakah sehat, kurang sehat, atau bahkan sedang sakit.

Evaluasi Keuangan Akhir Tahun
Financial check up penting dilakukan sebelum menyusun tujuan keuangan di tahun berikutnya.

Seperti halnya tubuh yang perlu melakukan medical check up, keuangan juga memerlukan financial check up minimal satu tahun sekali dengan melakukan evaluasi keuangan di akhir tahun. Tujuannya adalah agar keuanganmu lebih terkontrol sehingga mampu meraih beberapa tujuan yang telah direncanakan.

Sebelum tahun ini berakhir, ada beberapa hal dalam keuangan yang perlu kamu evaluasi diantaranya sebagai  berikut.

1. Penambahan aset

Penambahan aset perlu kamu catat sebagai bahan evaluasi keuanganmu serta bekal untuk menyusun target keuanganmu di tahun berikutnya. Dalam hal ini kamu dapat mencatat aset apa saja yang kamu miliki selama satu tahun ini, apakah berhasil menambah jumlah aset investasi ataukah sebaliknya malah meningkatkan saldo pinjaman?

Selanjutnya untuk melakukan evaluasi terhadap aset yang telah dimiliki, sahabt bisa membuat daftar semua aset investasu dan aset konsumi seperti tabungan, rumah, perhiasan, dan lain sebagainya. Secara umum, idealnya seseorang memiliki peningkatan aset kekayaan bersih minimal 10% dalam setahun  dalam masa produktifnya.

2. Tujuan keuangan

Di awal tahun ini, kamu pasti memiliki target atau tujuan keuangan yang telah ditulis. Lakukan pengecekan pada seluruh tujuanmu, apakah sudah tercapai semuanya atau sebaliknya masih banyak yang belum tercapai. Jika belum tercapai, evaluasilah apa saja yang menjadi penghambatnya, karena kekurangan dana atau ada faktor penghambat lainnya.

3. Saldo dana darurat

Pandemi telah mengajarkan kita untuk memiliki dana darurat sebagai dana cadangan disaat kondisi kasus mengalami lonjakan dan menyebabkan diberlakukannya pembatasan sosial. Idealnya, dan darurat untuk rumah tangga setara dengan 3 bulan dikalikan dengan pengeluaran rutin.

Misalnya, jika pengeluaran rutin keluarga sebesar Rp3 juta setiap bulannya, maka dana darurat yang harus dimiliki minimal Rp. 9 juta. Kemudian, dana darurat tersebut sebaiknya ditempatkan di rekening terpisah dari kebutuhan sehari-hari.

Evaluasi Keuangan Akhir Tahun
Jangan lupa untuk menyisihkan sedekah dari tujuan keuangan.

4. Tabungan dan investasi

Tabungan dan investasi sangat penting untuk menunjang kehidupan paska masa produktif atau pensiun. Adapun rasio tabungan dan investasi yang sehat adalah minimal 10% dari penghasilan bulanan.

5. Evaluasi rasio berutang

Tak bisa dipungkiri, terkadang kita berutang untuk meraih beberapa tujuan keuangan. Hal yang paling umum dilakukan ialah mengambil pinjaman untuk membeli rumah ataupun kendaraan.

Baca Juga : Penyaluran Bantuan Logistik untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang salah, akan tetapi kamu harus menyesuaikan utang dengan kemampuan keuangan. Adapun rasio berutang yang sehat dapat dihitung dengan cara membagi penghasilan bulanan dengan angka 3.

6. Sedekah dan amal baik

Sebelum tahun ini berakhri, pastikan ada sebagian dari harta yang kamu miliki telah disedekahkan. Hal tersebut dikarenakan dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain yang wajib dikeluarkan, entah itu dalam bentuk sedekah ataupun zakat yang bisa kamu tunaikan.

Dalam hal ini, sedekah atau beramal baik harus menjadi salah satu prioritas kita. Jika hartamu telah mencapai nisab zakat, maka kamu diharuskan mengeluarkan 2.5% dari jumlah harta yang kamu miliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *