Rahmatanlilalamin.or.id – Bulan Muharram merupakan momentum yang tepat bagi seorang mukmin untuk menciptakan semangat baru dalam berbuat kebaikan. Diantara perbuatan baik tersebut ialah dengan menyantuni anak-anak yatim.
Menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi salah satu bentuk nyata kasih sayang dan memuliakan anak yatim. Anak yatim sendiri kita kenal sebagai seorang anak yang kehilangan sosok ayah yang berperan sebagai orang yang bertanggung jawab atas kebutuhan hidup serta pendidikannya. Seorang yatim bisa saja berasal dari golongan orang berada (aghnia) atau sebaliknya dari golongan dhuafa.
Selama pandemi Covid-19 betapa banyak anak yang harus menelan perihnya kehilangan seorang ayah atau ibu yang meninggal karena terpapar Covid-19. Lebih dari itu, ada juga mereka yang harus rela kehilangan keduanya.
Dilansir dari republika.id, Kementrian Sosial menyebutkan bahwa ada 11.045 anak yang kehilangan ayah atau ibu bahkan kehilangan keduanya karena pandemi. Selanjutnya, KawalCovid19 memprediksi lebih tinggi yakni ada sekitar 50 ribu anak yatim piatu yang disebabkan oleh virus mematikan itu.
Setiap anak termasuk anak-anak yatim memiliki cita-cita dan harapan yang sama dimasa yang akan datang. Mereka juga harus tetap melanjutkan kehidupannya meskipun tanpa ada sosok ayah disisinya. Tugas kita sebagai seorang mukmin ialah mendukung serta membantu mereka baik dari segi moril ataupun materil.
Adapun jika kita belum mampu untuk menjadi pendukung bagi mereka, jangan sampai menjadi orang yang berlaku sewenang-wenang pada mereka. Dalam hal ini, anak yatim juga memiliki hak yang sama untuk diperlakukan baik sebagaimana anak-anak lainnya.
Al-Quran telah mengajarkan kita untuk senantiasa menyayangi anak yatim. Kemudian, Rasulullah SAW juga telah mencontohkan hal demikian. Lebih dari itu Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai dan memuliakan anak yatim.
Sahabat, marilah kita jadikan bulan Muharram ini sebagai momen untuk kita mengenang dan mengikuti Rasulullah dalam menyangi anak yatim. Disebutkan bahwa orang yang senantiasa menyantuni dan menyayangi anak yatim kelak akan berada dekat bersama Rasulullah di surga. Kedekatannya tersebit diibaratkan seperti halnya kedekatan jari telunjuk dan jari tengah.
Allah mencintai hamba-Nya yang bermurah hati kepada anak yatim. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah berkata bahwa Allah tidak akan mengazab orang yang mengasihi, berlaku ramah, serta bertutur kata baik kepada anak yatim.
Seorang mukmin yang menyantuni dan menyayangi anak yatim kelak akan memperoleh jaminan perlindungan di hari kiamat kelak. Hal itu dikarenakan perbuatan baiknya selama di dunia akan menjauhkan dirinya dari siksa dan panasnya api neraka. Pada hari asyura dedikasi kecintaan Rasulullah pada anak yatim lebih tinggi daripada hari biasanya. Rasulullah menjamu dan bersedekah pada anak-anak yatim serta keluarganya.
Meskipun semuanya masih berada dalam kondisi sulit sebagai dampak dari pandemi. Sedikit sedekah walau hanya segenggam roti dan segelas air dakan mendatangkan rasa bahagia dan menghapus lara.
Baca Juga : Santunan Anak Yatim, Beramal dengan Cara Berbagi
Sahabat, kehilangan seorang yang teramat berharga dalam hidup bukanlah sesuatu yang ringan. Mereka anak yatim membutuhkan teman ditengah kesendirian dan rasa perihnya kehilangan. Untuk itu, mari kita menjadi sahabat sekaligus ayah baru bagi mereka.
Jadilah orang pertama yang mendengarkan keluh kesahnya, penghiburnya serta penjamin kehidupan dan pendidikannya. Senyum dan bahagia mereka akan membuahkan keberkahan dan kemuliaan bagi kita.
Pada momen tahun baru ini tentunya semuanya memiliki semangat dan energi baru. Yuk menjadi bagian dari kami dalam menyantuni anak yatim di bulan Muharram ini dengan mengakses tautan dibawah ini.
