fbpx

Table of Contents

Hati adalah tempat lahirnya perasaan dalam diri manusia, hati juga memiliki peran dalam menentukan sifat baik atau  buruknya manusia. Menjaga kesucian dan kebersihan hati merupakan salah satu perkara yang sangat dianjurkan dalam islam, Rasulullah saw. Bersabda ” Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging, Jika baik maka baik pula seluruh jasadnya”.

Hati sebagai sumber perasaan bagi seseorang terkadang dilanda kegelisahan, tanda dari kegelisahan hati adalah hidup yang terasa hambar. Segala sesuatu yang dijalani dengan hampa. Makan yang seharusnya bisa dinikmati dan enak menjadi tak nikmat, tidurpun menjadi tak nyenyak. Sebab itu mari kita kenali, mengapai hati bisa menjadi gelisah.

Pertama, dikarenakan banyaknya dosa. Disadari atau tidak, ketika seorang mukmin berbuat dosa, maka akan diliputi oleh rasa bersalah, sehingga dengan rasa bersalah tersebut seringnya membuat hati kita menjadi gelisah.

Dengan dosa juga akan menjadikan hidup kita berada dalam keterasingan. Seperti yang dikatakan Ibnu Qayyim ” Jika kami menemukan keterasingan karena perbuatan dosa, maka segera tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Hati tidak aakn tenang dengan perbuatan dosa.”

Sebagai makhluk yang jauh dari kesempurnaan, pasti kita tidak pernah luput dari perbuatan dosa, baik yang disengaja maupun yang tidak. Untuk itu perbanyaklah do’a dan permohonan ampunan kepada Allah swt. sehingga dengannya akan membuat hati menjadi lebih tenang dan jauh dari rasa gelisah.

Kedua, Kurang bersyukur. Salah satu sifat manusia ialah tidak akan pernah merasa puas dengan sesuatu, dengan demikian jika hal tersebut tidak diimbangi dengan rasa syukur. Adapun jika seseorang tidak mampu mengimbanginya maka rasa gelisah akan menghampiri dirinya dan kehidupannya menjadi terasa pahit  dan sempit.

Ketiga, banyak menuntut. Banyak menuntu sama halnya dengan banyak keinginan dalam hidupnya. Akan tetapi keinginan tersebut tidak dibarengi dengan usaha serta kemampuan yang bisa menjadi daya tunjang dalam meraih keinginannya. Ketika hal tersebut terjadi, maka yang ada hanyalah rasa gelisah dan rasa tidak mampu sehingga menjadikan orang tersebut malas dan semakin jauh dari apa yang diinginkannya.

Keempat, Cinta Dunia. Cinta dunia merupakan perilaku yang menempatkan dunia diatas segalanya, sehingga dengan sikap tersebut seseorang akan menjadi serakah dan rakus. Adapun ketika hartanya tersebut diambil oleh Allah swt. maka ia akan merasa gelisah serta meratapinya terus menerus.

Rasulullah saw. sangat mengkhawatirkan umatnya yang mencintai dunia secara berlebihan. “Yang paling aku takutkan dari umat sepeninggalku adalah jika kesenangan dunia dan hiasannya dibuka untuk kalian”. (Muttafaq ‘Alaih).

Kelima, Berharap kepada manusia. Sesungguhnya tidak ada lagi tempat menggantungkan harap kecuali ALLAH Swt. sehingga ketika seseorang berharap kepada selain Allah, dalam hal ini kepada manusia, maka tak lain yang akan didapatkannya ialah rasa kecewa yang mendalam.

Keenam, Berbuat Dzhalim. Berbuat zhalim dzhalim merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam islam, salah satu perilaku yang tercela ini memiliki banyak dampak negatif dan tentunya merugikan. Salah satu contoh dari berbuat dzhalim ialah meninggalkan rasa tak enak kepada seseorang. sebab itu segerakah minta maaf, sebab meminta maaf dekat dengan ketakwaan yang pada akhirnya menimbulkan ketenangan hati.

Ketujuh, lemah iman. Iman adalah salah satu pondasi kekuatan dalam diri seseorang, jika iman lemah maka seseorang akan mudah mengeluh dan banyak menyalahkan keadaan. Bahkan seseorang yang imannya lemah ia tidak meyakini akan kemahakuasaannya Allah. Padahal hidup dan mati, bumi dan seisinya semua berada di atas kehendak-Nya.