fbpx
Setiap yang Bernyawa Akan Mati, Yuk Persiapkan Diri dengan Baik

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Setiap yang bernyawa pasti akan mati, tak ada satupun makhluk di muka bumi ini yang dapat terhindari dari kematian. Allah SWT Berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imraan: 185)

Setiap yang bernyawa pasti akan mati, kematian tersebut bisa datang kapan dan di mana saja, meskipun seseorang bersembunyi ataupun berada dalam benteng yang kokoh sekalipun. Dalam potongan ayat QS. An-Nisa ayat 8, Allah Ta’ala Berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. An-Nisa: 8)

Namun demikian, kematian menjadi salah satu perkara yang Allah rahasiakan, artinya tidak ada satu orangpun yang mengetahui kapan waktu ajalnya akan tiba.

Dalam hal ini, seorang muslim dianjurkan untuk senantiasa memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Hidup dalam ketaatan yang dapat mendatangkan keridhaannya.

Setiap yang Bernyawa Akan Mati
Setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. (Foto: Pixabay)

Akan tetapi, tidak sedikit yang masih lalai dan menyia-nyiakan waktu di dunia ini sehingga saat ajal datang menjemputnya ia tidak membawa bekal amalan yang cukup untuk menghadap Sang Pencipta.

Demikianlah kematian, ia menjadi rahasia supaya manusia terus bertekad dalam dirinya untuk tetap berada pada jalan yang diridhoi-Nya. Kematian juga bukanlah perkara yang harus dicemasi, namun dengan mengimaninya seseorang harus menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum ia datang menjemput.

Disaat kita mengetahi bahwa setiap yang bernyawa akan mati, maka setidaknya ada berbagai persiapan yang harus senantiasi dikencangkan setiap saat. Berikut adalah beberapa persiapkan yang mungkin harus di siapkan oleh setiap muslim sebelum waktu ajal tiba.

1. Tingkatkan Iman

Iman menjadi kunci keselamatan dunia dan akhirat bagi seorang muslim, iman akan mengantarkan seorang hamba percaya atas keberadaan Allah. Iman sendiri dapat dimaknai dengan menanamkan keyakinan dalam hati, membuktikan secara lisan, dan membuktikan secara perbuatan.

Iman dalam diri seorang muslim dapat bertambah dan juga dapat berkurang, Iman akan bertambah seiring dengan banyaknya amal shaleh yang dikerjakan oleh seorang muslim, kemudian iman dapat berkurang seiring dengan banyaknya kemaksiatan yang diperbuat.

Dengan demikian, untuk meningkatkan keimanan seorang hamba dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh dalam kehidupan sehari-harinya, mulai dari mengerjakan ibadah wajib hingga ibadah sunnah dengan pelaksanaan yang sungguh-sungguh serta menyempurnakannya.

Setiap yang Bernyawa Akan Mati
Ibadah menjadi salah satu persiapan terbaik sebelum waktu ajal tiba. (Foto: Pixabay)

2. Tanamkan Ilmu

Ilmu menjadi bagian terpenting dalam kehidupan seorang muslim, utamanya dalam perkara ibadah. Ibadah yang dilakukan dengan ilmu dapat menjadikan ibadah tersebut lebih berkualitas meski sedikit dibandingkan dengan ibadah yang banyak namun tak didasari dengan ilmu.

Selain itu, ketika seorang mampu mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan mewariskannya, maka ilmu tersebut akan menjadi salah satu pahala jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun seorang tersebut telah meninggal dunia.

Dengan ilmu, seseorang akan memahami penting dan hakikat ibadah yang hendaknya dikerjakan oleh setiap muslim. Hal demikian dapat menjadikan seseorang lebih rajin dalam menunaikan ibadah baik yang wajib ataupun yang sunnah.

3. Tetaplah Istiqomah

Istiqamah merupakan salah satu perkara yang cukup berat namun mengandung banyak hikmah ketika seorang muslim mampu melaksanakannya. Hal itu terjadi karena banyak sekali godaan yang hadir pada saat manusia hendak teguh dalam pendiriannya.

Amalan yang dilakukan dengan istiqamah atau berkelanjutan lebih dicintai Allah dibandingkan dengan satu amalan yang besar yang dilakukan hanya sesaat. Dengan demikian, untuk meraih istiqamah mulailah dengan merutinkan diri dengan mengerjakan amalan ringan yang kemudian dilakukan secara berkelanjutan.

4. Senantiasa Bertobat

Manusia merupakan tempatnya khilaf dan salah yang tak bisa terlepas dari perbuatan dosa, baik disengaja atau tidak, baik besar maupun kecil. Allah senantiasa membukakan pintu taubat kepada seluruh hamba-Nya selama ajal belum menemuinya.

Baca Juga: Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Mati

Dengan demikian, seorang muslim harus senantiasa memperbanyak taubat dan istighar seraya memohon ampunan pada Allah atas segala khilaf dan salah yang telah diperbuatnya. Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *