fbpx

Table of Contents

Memaknai Shalat Dhuha – Beberapa saat setelah matahari terbit, kita akan disampaikan pada waktu Dhuha, yang mana waktu Dhuha ini sangat panjang karena berakhir pada beberapa saat sebelum shalat Dzuhur tiba.

Pada waktu Dhuha tersebut, seorang muslim dianjurkan untuk mendirikan salah satu shalat sunnah yakni shalat Dhuha.

Disebutkan bahwa shalat Dhuha merupakan salah satu wasiat dari Rasulullah SAW, disebutkan juga bahwa Rasulullah sering mengerjakan shalat Dhuha.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW berwasiat kepadaku untuk mengerjakan tiga hal; (yakni) puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.”(Muttafaq Alaih).

Memaknai Shalat Dhuha
Ilustrasi seorang muslim memanjatkan doa setelah shalat Dhuha. (Foto: Unsplash/mesjid-pogung-dalangan)

Memaknai shalat Dhuha sebagai salah satu amalan yang dapat membuka pintu rezeki serta mendatangkan ampunan-Nya bukanlah satu perkara yang salah, sebab hal tersebut dapat menjadi salah satu motivasi kita dalam mengerjakan amal shaleh.

Namun demikian, ada salah satu hal yang luput dari pemahaman kita terhadap shalat Dhuha. Dalam hal ini, kita juga dapat memaknai shalat dhuha sebagai cara untuk bersyukur atas seluruh rezeki dan nikmat yang diberikan Allah pada hamba-Nya.

Rezeki disini tak hanya dapat kita maknai sebatas apa yang kita terima dalam bentuk materi semata. Lebih dari itu, rezeki adalah apa yang kita terima dari Allah yang diberikan dalam berbagai wujud.

Rezeki bisa dalam bentuk nikmat sehat, karena masih banyak orang di sekitar kita yang saat ini terbaring lemah di rumah sakit.

Rezeki juga bisa diberikan dalam nikmatnya menghirup udara segar secara gratis tanpa memerlukan alat bantu, karena mungkin ada sebagian saudara kita yang harus membayar oksigen untuk bernafas.

Rezeki juga dapat berupa kesempatan untuk lebih berlama-lama dalam ibadah serta memaksimalkannya, karena mungkin ada sebagian saudara kita yang tidak memiliki waktu yang cukup untuk berlama-lama dalam ibadah.

Dan bahkan kehidupan yang saat ini kita jalani juga bisa dimaknai sebagai akumulasi rezeki dari Allah yang nilainya tak terhingga. Tidak ada satupun orang yang mampu menghitung nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah, karena saking banyaknya rezeki dan nikmat yang diberikan pada hamba-Nya.

Diantara cara terbaik untuk menyukuri seluruh nikmat yang diberikan Allah pada kita ialah dengan mendirikan shalat sunnah Dhuha pada waktunya yang telah ditentukan yakni dari pagi hingga beberapa saat menjelang shalat Dzuhur.

Baca Juga: Bantu Yatim dan Dhuafa Siapkan Ramadhan

Allah senantiasa memberikan waktu terbaik bagi hamba-Nya untuk mendekatkan diri serta menyukuri segala nikmat yang telah diberikannya setiap hari melalui shalat Dhuha. Rasulullah SAW bersabda:

“Hendaknya di antara kalian bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, beramar ma’ruf adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan itu semua sudah tercukupi dengan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim, Al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah)

Mari bangun kebiasaan baik di pagi hari dengan mendirikan shalat Dhuha sebelum memulai berbagai rangkaian aktivitas selama satu hari penuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *