fbpx

Table of Contents

Mendirikan shalat di sepertiga malam merupakan amalan ahli surga, dengan demikian setiap muslim pasti ingin mengerjakannya. Namun terkadang dengan berbagai faktor hanya sedikit orang yang dapat mengerjakannya. Untuk perlu pengetahuan apa saja yang bisa memudahkan kita semua untuk melaksanakan shalat malam.

Adapun untuk faktor-faktor yang dapat memudahkan diri untuk melaksanakan shalat malam secara garis besar terbagi kedalam dua faktor besar yaitu lahiriah dan batiniah. Berikut adalah tips mudah agar bisa bangun dan shalat malam.

Faktor-Faktor Lahiriah

1.Mengurangi Porsi Makan Yang Berlebihan

Di antara usaha yang bisa dilakukan agar bisa melaksanakan shalat malam yaitu dengan cara menghindari makan dan minum berlebihan yang akan mengakibatkan mudah mengantuk, tertidur dan berat untuk bangun.

Orang yang banyak makan, secara otomatis akan banyak minum, kemudian mudah mengantuk dan tidur. Sehingga pada akhirnya, ia merugi karena banyak hal tidak dapat ia lakukan. Sementara, orang lain sudah menghasilkan banyak karya dan melakukan berbagai aktivitas ibadah.

Sebagai seorang muslim, semestinya kita berdisiplin dalam hal makan dan minum dengan cara menerapkan apa yang telah rasulullah saw. ajarkan. Yaitu membagi kapasitas perut kita menjadi tiga bagian, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk udara. Berhenti makan sebelum kenyang sehingga kita tidak kekenyangan.

Paling tidak, makanan yang masuk kedalam perut kita itu cukup untuk menegakan tulang punggung, sehingga kuat untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Ketahuilah sesuatu yang berlebih-lebihan tidak akan mendatangkan kemashlahatan.

Seorang salaf shaleh Abu Sulaiman Ad-Darani berkata “Barangsiapa kenyang, ia akan mendapatkan enam musibah. Yaitu, kehilangan nikmatnya bermunajat, terhalang dari menghafal hikmah (ilmu), terhalang dari memiliki belas kasih kepada sesama makhluk, karena jika kenyang ia mengira semua makhluk juga kenyang, terasa berat beribadah, dan memperbesar syahwat. Dan, semua orang mukmin selalu berada di sekitar tempat ibadah, sementara orang-orang yang kenyang berada di sekitar jamban.”

Asy-Syafi’i berkata, “Kenyang itu akan memberatkan badan, menghilangkan kecerdikan, membuat senang tidur dan memberatkannya dari ibadah.” Ringkasnya, hendaknya kita mengurangi porsi makanan yang berlebihan. Usaha yang harus kita lakukan adalah berhenti makan sebelum perut merasa kenyang. Meskipun, mulut masih terus menginginkannya.

Jadi, untuk memudahkan kita dalam melaksanakan shalat malam salah satu cara awal yang bisa dilakukan adalah menghindari makan yang berlebihan dan tentunya menghindari juga makan diwaktu malam sebelum tidur, sebab hal tersebut akan mengakibatkan kita susah untuk bangun dan memiliki rasa ngantuk yang berlebihan.

2.Mengatur Ritme Pekerjaan

Pada saat beraktivitas disiang hari, aturlah tenaga kita, jangan sampai berlebihan sehingga menyebabkan kelelahan. Sebab dengan mengatur ritme pekerjaan tenaga kita tidak akan terkuras dan tentunya dapat memudahkan kita untuk bangun melaksanakan shalat malam.

3.Tidur Sejenak Disiang Hari

Hendaknya tidak meninggalkan qailulah (tidur sejenak) di siang hari. Qailulah akan membantu bangun di malam hari. Nabi Muhammad bersabda:

“Tidur-sianglah barang sebentar, karena setan tidak tidur siang.” (HR. Ath-Thabarani, Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 6168)

4. Menjauhi perbuatan maksiat

Pelaku maksiat akan jauh dari rahmat Allah dan sulit mengerjakan shalat malam. Barangsiapa mengisi waktu-waktu siangnya dengan perbuatan baik maka akan berhasil melaksanakan ibadah malam.

Sufyan Ats-Tsauri, ulama salaf kita. pernah mengatakan, “Aku terhalang mengerjakan shalat malam selama lima bulan karena dosa yang telah kuperbuat.”

Sementara itu Al-Hasan Al-Bashri juga bertutur hal senada, “Seseorang berbuat maksiat, maka ia terhalang melakukan shalat malam.”

5. Hindari Kasur Yang Empuk

Hendaknya menghindari tempat tidur yang terlalu empuk. Sebab, kasur yang empuk biasanya akan membuat tidur sangat lelap dan susah bangun. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa salah seorang istri Rasulullah melipat kasur beliau agar menjadi lebih tebal sehingga lebih empuk. Namun, Rasulullah meminta agar dikembalikan seperti keadaan semula karena khawatir susah bangun malam. Satu riwayat dari Aisyah menyebutkan bahwa, “Sesungguhnya kasur Nabi yang beliau tiduri terbuat dari ‘adim’ (kulit yang telah disamak) yang diisi dengan pelepah kurma.”

6. Menjaga Pandangan dan Pembicaraan

Tidak mengumbar pandangan dan tidak berbicara berlebih-lebihan. Karena, hal itu akan membuat keras hati dan menjauhkan diri dari Allah.

7. Memperbanyak dzikir agar hati menjadi hidup dan mudah diajak mengerjakan qiyamullail.

8. Mengonsumsi hanya makanan yang halal

Seorang ulama salaf, Sahl bin Abdullah At-Tastari, berkata, “Barangsiapa memakan makanan yang halal maka ia akan selalu taat kepada Allah baik pada saat suka ataupun saat enggan”

9. Tidur lebih awal dan menghindari begadang bila tidak ada keperluan syar’i.

10. Beranjak tidur dalam kondisi diri telah bersucikan air wudhu.

Faktor-faktor Batiniah

1.  Mengikhlaskan niat shalat malam untuk mendapatkan ridha Allah semata.

2. Mengingat-ingat pahala dan keutamaan yang akan diperoleh dari ibadah agung tersebut.

3. Meresapi kenikmatan batin pada saat kita bisa mendirikan shalat malam.

4. Berdoa sebelum tidur agar dimampukan oleh Allah untuk bangun malam.

5. Menghadirkan tekad dan kemauan yang kuat untuk bangun malam dan melaksanakan qiyamullail.

6. Membayangkan betapa gigih dan semangatnya para ulama salaf dalam menjaga shalat malam.

7. Membisiki diri bahwa dingin dan gelap malam, berat dan susahnya orang yang mau qiyamullail tidak sebanding sama sekali dengan kengerian kondisi di alam kubur dan akhirat yang akan dihadapi oleh orang-orang yang terbiasa melalaikan kesempatan ibadah di dunia.

8. Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ Ulûmiddin menjelaskan, ada empat perkara yang bisa dilakukan berkaitan dengan kondisi batin yang memudahkan untuk bangun malam.

Pertama, hendaknya menjaga hati agar selalu aman dari perasaan dengki dan benci kepada kaum muslimin, menjauhkan diri dari bid’ah dan jangan memikirkan dunia secara berlebihan.

Kedua, hendaknya memelihara benar-benar rasa takut kepada Allah Ta’ala. Apabila seseorang berfikir keras tentang neraka Jahanam dan huru-hara akhirat, maka ia akan mengurangi tidur, bahkan sulit tidur.

Ketiga, hendaknya mengetahui apa itu keutamaan-keutamaan dari bangun serta shalat malam. Dalam hal ini keutamaan dari bangun malam yaitu cara terbaik untuk membina hubungan dengan Allah Ta’ala.

Keempat, hendaknya sungguh-sungguh membangun dan memelihara rasa cinta kepada Allah. Ketika cinta kepada Allah ada, maka akan gemar pada kesunyian dan bercengkrama dengan-Nya, serta merasa lezat dan nyaman dalam bermunajat kepada-Nya.