fbpx
Manfaat Zakat, Bersihkan Harta Hingga Jadikan Hidup Bahagia

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id –  Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam yang memenuhi syarat zakat untuk mengeluarkan hartanya sesuai dengan takaran yang telah ditentukan. Manfaat zakat sendiri diantaranya adalah membersihkan jiwa dan harta seseorang hingga mendatangkan perasaan bahagia.

Dari sisi jenisnya, zakat terbagi menjadi dua yakni zakat fitrah dan zakat mal/harta. Zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan pada bulan Ramadan dengan mengeluarkan beras dengan takaran 2,5 Kg atau 3 Liter. Kemudian, zakat mal adalah zakat atas harta seseorang setelah mencapai haul dan nisab, jumlah yang dikeluarkan antara lain 2,5%, 5%, 10% hingga 20% menyesuaikan dengan jenis harta yang wajib dizakatinya.

Bagaimana Zakat Bisa Datangkan Perasaan Bahagia?

Secara psikologis berzakat adalah kegiatan yang dapat melatih diri untuk merelakan sebagian apa yang kita cintai yakni harta. Dari beberapa penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ketika memberikan sesuatu/donasi/sedekah dapat mengaktifkan hormon-hormon yang dapat memberikan efek ketenangan dan perasaan bahagia pada kita.

Adapun hormon yang dimaksud ialah hormon oxytocin yang letaknya berada di bagian belakang atau posterior kelenjar pituitary di otak. Jika diteliti lebih mendalam, ternyata Oxytocin dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan sosial dan ekonomi khususnya yang berhubungan dengan perasaan kedermawanan.

Di lain sisi, menunaikan zakat dengan cara memberikan harta kepada yang berhak adalah salah satu cara untuk menghilangkan sikap negatif kita seperti hasad, kikir dan dengki. Beberapa sifat negatif tersebut menjadi sumber penyakit dalam diri yang dapat menjauhkan seseorang dari perasaan bahagia.

Zakat Membersihkan Harta dan Jiwa

Salah satu fungsi zakat ialah mensucikan harta dan jiwa bagi yang menunaikannya. Dalam hal ini Allah swt. memerintahkan zakat serta menjelaskan juga fungsinya dalam QS. At-Taubah ayat 103 sebagai berikut.

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mengembangkan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Al-Sa’di menerangkan, yang dimaksud dengan kata “membersihkan” pada ayat diatas ialah membersihkan penunai zakat dari dosa dan akhlak yang hina. (al-Sa’di:l/350). Adapun diantara contoh akhlak yang hina ialah sifat pelit, rakus, individualis dan lain sebagainya.

Adapun untuk sebutan zakat mensucikan harta, maksudnya ialah  ketika seseorang menunaikan zakat dari sebagian harta yang dimilikinya, sama halnya ia telah membersihkan hartanya dengan cara menghilangkan hak orang lain yang masih bercampur dengan hartanya itu. Sebutan demikian didasarkan pada sabda nabi sebagai berikut.

Pertama, saat beliau bersabda:“Jika kamu telah menunaikan zakat hartamu, maka engkau telah menghilangkan potensi keburukannya bagimu.” (HR. al-Hakim)

Kedua, jikapun kemudian seseorang tetap enggan menunaikan zakatnya yang merupakan hak orang lain dan kukuh untuk mempertahankannya bercampur dengan hartanya, maka Nabi memperingatkan:

“Tidaklah sedekah –atau Nabi berkata- zakat (yang belum ditunaikan) itu bercampur dengan harta yang lain, kecuali ia akan merusakkannya.” (HR: al-Bazzar).

Sahabat, berzakat sejatinya ialah mengeluarkan sebagian kecil harta yang berada di tangan kita, yang mana harta tersebut merupakan hak orang lain. Semoga dengan menunaikan zakat, kita semua diberikan kebahagiaan yang hakiki, dibersihkan jiwa dan harta serta dijauhkan dari berbagai akhlak yang hina seperti pelit, rakus, individualis dan sebagainya.

Untuk meningkatkan motivasi kita dalam berzakat, yuk ketahui ayat-ayat Al Quran yang menganjurkan zakat dalam artikel berikut ini: 10 Ayat Al Quran Tentang Zakat