fbpx

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang diistimewakan. Pada waktu tersebut umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan berbagai amal kebaikan salah satunya puasa tarwiyah.

Termasuk ibadah yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah puasa berturut-turut selama tiga hari. Tiga hari yang dimaksud ialah puasa tanggal 8, tanggal 9, dan tanggal 10 Dzulhijjah.

Puasa pada tanggal 8 bernama puasa tarwiyah, puasa pada tanggal 9 bernama puasa arafah, dan puasa pada tanggal 10adalah yaumun nahr yaitu puasa sebentar yakni tidak makan terlebih dahulu dari waktu imsak hingga setelah melaksanakan shalat Idul Adha.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa tariwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yan tidak menjalankan ibadah haji.

Dalam bahasa Arab, ‘Tarwiyah’ memiliki arti proses berpikir, yang mana jika disandarkan pada sejarah peradaban Islam bahwa pada hari itu Nabi Ibrahim merenung dan berpikir tentang mimpinya menerima perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri yakni Ismail AS.

Keutamaan puasa tarwiyah tergambar dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun,” (H.R. Tirmidzi).

Meskipun hadits diatas merupakan hadits dhaif atau yang kurang kuat riwayatnya, namun para ulama berpendapat bahwa dua amalan yang disebut dalam hadits diatas boleh dilaksanakan selama masih dalam konteks mencari ­fadho’itul ‘amal untuk memperoleh pahala dan keutaman puasa tersebut dan hadits diatas juga tidak berkaitan dengan masalah akidah serta hukum Islam.

Disamping itu, tanggal 8 Dzulhijjah merupakan satu dari 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah yang diistimewakan, yang mana pada 10 hari pertama umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal baik salah satunya berpuasa.

Hal itu didasarkan pada hadits riwayat Imam Bukhori dari Ibnu Abbas RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersada:

 “Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah SWT daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.” Lalu, bertanya para sahabat, “Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab, “Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali seorang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali.” (HR. Bukhari).

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah beserta lengkap arab, latin, serta artinya.

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

“Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”

Artinya: “Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT.”

Baca Juga: Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Adapun jika lupa untuk membaca niat di malam hari, berikut adalah bacaan niat puasa tarwiyah yang dapat diucapkan pada siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: “Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *