fbpx

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Masa keemasan atau kejayaan Islam yang terjadi pada abad ke-8 hingga 13 Masehi tidak terlepas dari para ilmuwan yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Pada masa itu, banyak tokoh ilmuwan muslim yang turut memberikan pengaruh dalam mengubah wajah dunia menjadi ke arah yang lebih baik.

Perkembangan ilmu pengetahuan, sains dan budaya yang cukup pesat serta kegigihannya dalam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan membuat seluruh dunia salut terhadap perabdan Islam.

Para ahli sejarah banyak yang mengemukakan bahwa masa kejayaan Islam yang terjadi dalam kurun waktu 500 tahun tersebut ditandai dengan berdirinya Bayt Al Hikmah (750-1258 M). Bayt Al Hikmah merupakan pusat studi, perpustakaan, sekaligus universitas terbesar di dunia pada saat itu.

Kemajuan peradaban Islam saat itu juga diiringi dengan lahirnya banyak Ilmuwan yang menguasai bidangya masing-masing. Tak hanya memajukan peradaban Islam, karya dan gagasan para ilmuwan Islam saat itu juga turut mengubah dunia menuju arah yang lebih baik dan modern. Bahkan, karya dan gagasan para Ilmuwan tersebut sampai saat ini masih dijadikan rujukan berbagai bidang keilmuwan.

5 Tokoh Ilmuwan Islam yang Berpengaruh di Dunia

Kemajuan Islam yang begitu pesat diiringi dengan lahirnya para ilmuwan dalam berbagai bidang. Banyak karya dan gagasan yang turut juga dihasilkan, yang mana karya dan gagasan tersebut masih dijadikan sebagai rujukan hingga saat ini. Berikut adalah 5 tokoh ilmuwan Islam yang mengubah dunia.

1.   Ibnu Sina

Ibnu Sina memiliki nama lengkapo Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau Syeikh Al-Raish. Di kalangan bangsa eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Ia merupakan seorang ilmuwan, filsuf dan dokter yang berasal dari Persia.

Semasa hidupnya, Ibnu Sina sangat produktif dan telah menulis berbagai karya-karya dalam bidang filosofi dan pengobatan.

Salah satu karyanya yang terkenal ialah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad, bahkan hingga saat ini. Dengan karya dan gagasannya, ia dijuluki sebagai “Bapak Pengobatan Modern” dan “Bapak Kedokteran Pertama”.

Selain itu, ia juga menghabiskan banyak waktu dalam hidupnya untuk meneliti berbagai ilmu seperti matematika, astronomi, filsafat, psikologi, dan kaidah-kaidah ilmu kedokteran. Ibnu sina merupakan ilmuwan yang sangat alim, ia telah hafal Quran dari usia 10 tahun, dan pada usia 18 tahun mampu menguasai semua ilmu yang ada pada saat itu.

2.   Ar Razi

Ar-Razi atau yang dikenal Rhazes memiliki nama lengkap Muhammad bin Zakariya Ar-Razi. Ia merupakan salah satu pakar sains dari Iran yang hidup antara tahun 864-930 M. Selain dikenal sebagai ilmuwan sains, Ar-Razi juga dikenal sebagai ilmuwan yang serba bisa dan dianggap sebagai satu ilmuwan terbesar dalam peradaban Islam.

Salah satu karyanya yang ia hasilkan ialah Al-Judari wal-Hasbah. Buku tersebut merupakan buku pertama yang membahas penyakit cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku tersebut kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam bahasa Latin dan bahasa Eropa lainnya.

Selain itu, Ar-Razi juga diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi (asma), dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu topik yang ditulisnya, Ia menjelaskan bahwa demam adalah mekanisme tubuh untuk melindungi diri.

Selain itu, Razi juga diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi (asma), dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan bahwa demam adalah mekanisme tubuh untuk melindungi diri.

3.   Az-Zahra

Az-Zahra memiliki nama lengkap Abul Qasim Az-Zahrawi atau dikenal juga Abulcasis, ia dijuluki sebagai “Bapak Operasi Modern”. Ia merupakan pakar di bidang kedokteran pada abad pertengahan yang sangat dikenal.

Salah satu karyanya yang paling terkenal ialah Al-Tasrif yang merupakan kumpulan praktek kedokteran dan terdiri dari 30 jilid. Al-Tasrif berisi berbagai topi mengenai kedokteran termasuk didalamnya tentang gigi dan kelahiran anak.

Al-Tasrif juga telah diterjemahkan ke bahasa Latih oleh Gherardo dari Cremona pada abad ke-12. Buku ini digunakan selama kurang lebih lima abad sebagai sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di eropa.

Az-Zahra juga menciptakan pebemyan obat-obatan, membuat alat bedah sendiri dengan teknik pengoperasian yang tergolong maju pada saat itu. Ia diangkat menjadi dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.

4.   Al Biruni

Abu Raihan Al Biruni adalah seorang ahli matematika asal Turkmenistan, ia lahir pada masa kekaisaran Persia. Ia menulis hasil kajian proyeksi peta termasuk metodologi untuk proyeksi belahan bumi pada bidang datar.

Semasa hidupnya, Al Biruni telah menulis banyak karya yang berjumlah lebihd ari 120 buku tentang ilmu aritmatika, analisis kombinatorial, kadiah bilang angka 3, bilangan irasional, geometri, teorema Archimedes dan sudut segitiga.

Karya-karya banyak ditulis dalam bahasa Yunani, Suriah, Berber, dan Sansekerta. Al-Biruni juga merupakan teman dari Ibnu Sina, ia memperdalam ilmu matematika dan astronominya pada Abu Nashr Mansur.

5.   Al Khawarizmi

Alhawarizmi atau Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi adalah seorang ilmuwan yang memperkenalkan sistem penomoran posisi decimal dan membuat buku tentang Al-Jabar yang membahasa solusi sistematik dari linera dan notasi kuadrat. Ia dijuluki sebagai “Bapak Al-Jabar” atas karya yang ia tulisnya.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Menurut Ibnu Sina

Alkhawarizmi merupakan ilmuwan islam pertama yang mengenalkan matematika pada dunia. Orang-orang eropa menjadikan buku karyanya sebagai panduan dalam ilmu hitung atau aritmatika. Sebutan Al-Jabar sebagai Algorisma untuk menghomati Al-Khawarimzi atas temuannya tersebut.

Sahabat, demikianlah beberapa tokoh ilmuwan muslim yang berpengaruh dalam mengubah dunia, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memulai langkah dan meningkatkan lagi kecintaan kita terhadap ilmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *