fbpx

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Ramadan adalah bulan istimewa yang menjadi hadiah bagi umat Islam untuk menunaikan beragam kebaikan dengan keutamaan-keutamaannya yang besar. Salah satu keistimewaan di bulan Ramadan adalah adanya malam lailatul qadar yang disebut sebagai malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Kedatangan malam lailatul qadar menjadi salah satu hal yang dirahasiakan, dalam hal ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada umat Islam untuk mencarinya di sepuluh hari terakhir Ramadan. Kemudian, untuk mengetahui kapan kedatangan malam lailatul qadar, umat Islam dapat mengetahuinya melalui ciri-ciri malam lailatul qadar yang disebutkan dalam beberapa riwayat.

Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar

Ciri-ciri malam lailatul qadar
Ilustrasi tanda malam lailatul qadar.

Malam lailatul qadar merupakan malam yang dirahasiakan, umat Islam dapat mencarinya di sepuluh malam terakhi Ramadan terutama pada malam-malam ganjil, selain itu umat Islam juga dapat mengetaui kedatangan malam lailatul qadar melalui ciri-cirinya yang dapat dilihat dari kondisi alam sekitar. Berikut adalah ciri-ciri malam lailatul qadar berdasarkan sabda Nabi SAW.

1. Matahari terbit di pagi hari tanpa sinarnya

Salah satu tanda alam datangnya malam lailatul qadar ialah dengan terbitnya matahari yang tidak disertai dengan sinarnya. Hal itu sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut.

“Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim)

2. Malam yang nyaman dan tenang

Tanda kedatangan malam lailatul qadar berikutnya adalah hadirnya malam yang nyaman dan tenang, yang mana pada malam tersebut langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udaranya tidak dingin dan tidak pula panas

Diriwayatkan dari Abu Dawud dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Cara Menjemput Malam Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar adalah malam yang dirahasikan kedatangannya oleh Allah Ta’ala. Kerahasiaannya tersebut memberikan hikmah kepada kita semua agar senantiasa bersungguh-sungguh dalam beribadah serta tidak melewatkan malam-malam di bulan Ramadan begitu saja.

Untuk menjemput malam yang lebih baik dari seribu bulan tersebut, umat Islam dapat mencarinya di sepuluh hari terakhir bulan ramadan sesuai dengan anjuran Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim sebagai berikut.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk mencari malam yang mulia ini, umat Islam biasanya mengadakan itikaf berjamaah pada sepuluh malam terakhir Ramadan, pada agenda itikaf tersebut umat Islam dapat mengisi malam-malam itu dengan berbagai rangkaian ibadah mulai dari dzikir, tilawah, shalat malam hingga muhasabah.

Demikian juga sahabat, untuk meraih malam yang lebih baik dari seribu bulan ini sahabat dapat memaksimalkan sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan dengan berbagai rangkaian ibadah yang dapat sahabat kerjakan. Lebih lengkapnya sahabat dapat mengetahuinya melalui artikel Cara Menjemput Malam Lailatul Qadar ini.

Demikianlah sahabat ulasan mengenai ciri-ciri malam lailatul qadar yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menjadikan Ramadanmu lebih giat lagi. Cari tahu juga informasi lainnya mengenai malam lailatul qadar di web rahmatanlilalamin.or.id.

Sahabat juga dapat berkontribusi dalam program Ramadan Berbagi Yayasan Rahmatan Lilalamin Jakarta Timur dengan mengakses tombol di bawah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *